sumber : haniputranto@stockbit
strategi belanja bila harga-harga saham sudah terbang tidak di sekitar bottom.
===================================
kiat jhp 6. kiat aman investasi saham
pasar itu dinamis. naik turun harga saham adalah hal biasa. kadang kenaikan atau penurunan harga saham tidak terkait faktor fundamental emiten. kadang suatu saham, atau suatu sektor sudah naik cepat terlalu tinggi atau terbang. sementara yang lain lambat, sideways atau downtrend. sering kali untuk naik harus ada penurunan atau koreksi. apapun kejadiannya kita memang harus menghadapinya dengan cerdas dan sabar karena itu adalah realitas dan dinamika pasar.
tulisan ini mencoba memberikan suatu wawasan bagaimana strategi belanja yang diterapkan apabila harga-harga sudah terbang tidak di sekitar bottom. tentu saja tulisan ini sesuai judul induknya kiat jhp 6 adalah bagian dari kiat jhp yakni kiat aman investasi saham dengan hasil memuaskan yang menggunakan uang dingin, yakni uang yang tidak akan digunakan paling tidak dalam 3 tahun ke depan. ini bagian dari paradigma atau mindset kiat jhp. suatu cara investasi saham yang fokus pada pencarian passive income dari dividen dan balik modal dari dividen tanpa berpikir menjual sahamnya. oleh karena itu disarankan untuk mem-baca seri-seri sebelumnya terlebih dahulu yang mana link-nya ada di alinea berikut ini:
💠 kiat jhp 1
kuncinya adalah high dy, bukan high dividend. kiat jhp 1.
https://stockbit.com/post/5721537
💠 kiat jhp 2
mengapa perlu diversifikasi lebar? kiat jhp 2
https://stockbit.com/post/6211703
💠 kiat jhp 3
perhitungan balik modal dari dividen dan keuntungan hold forever. kiat jhp 3 https://stockbit.com/post/6609543
💠 kiat jhp 4
hal yang harus diperhatikan bila riset dps dari tahun buku jadul. kiat jhp 4 https://stockbit.com/post/7010132
💠 kiat jhp 5
investasi saham seharusnya juga berarti penghematan dan re-alokasi aset. kiat jhp 5 https://stockbit.com/post/7379029
sebelum masuk pada topik utama, saya akan mengingatkan rumus dy karena mungkin ada newbie yang belum tahu.
➡ ingat rumus dy.
==============================================
rumus dy adalah dps dibagi harga saham dikalikan 100%. dimana dps kependekan dari dividend per share. yang dimaksud harga saham bisa berarti harga saham saat ini, harga saham yang kita inginkan untuk masuk atau harga rata-rara (average price) yang telah kita miliki di dalam portofolio kita. semakin tinggi dps semakin tinggi dy-nya bila harga tidak naik atau bila kita tidak melakukan average up. demikian juga semakin rendah harga saham, semakin tinggi dy-nya bila dps tidak turun.
==============================================
kembali pada topik utama, bagaimana bila harga-harga saham sudah terbang. pada saat harga-harga masih di sekitar bottom banyak sekali emiten yang masuk kategori high dy (5,5% untuk umum dan 5% untuk yang termasuk lq 45). pengalaman saya menunjukkan bahwa sekitar pertengahan oktober tahun lalu ada sekitar 37 emiten high dy yang saya share di sb. bulan lalu tinggal 20-an emiten yang bisa saya share di sb ini. ini menunjukkan indikasi bahwa harga-harga sudah terbang.
ada 4 strategi belanja:
====================
1️⃣ mencari sektor atau emiten yang masih berada di sekitar bottom
2️⃣ mencari emiten yang eps-nya melonjak
3️⃣ tetap membeli yg sudah naik dengan dana dari dividen yang sudah diterima
4️⃣ tetap membeli tapi tidak hold forever
berikut ini uraiannya satu per satu:
1️⃣ mencari sektor atau emiten yang masih berada di sekitar bottom
===============================================
bila kita telah memiliki emiten-emiten high dy dalam portofolio kita dari daftar yang pernah saya share dan sekarang dalam kondisi floating profit cukup besar serta ada uang dingin baru yang harus dialokasi-kan ke suatu emiten, ke emiten manakah kita akan mengalokasin dana segar baru tersebut? salah satu strateginya adalah kita mencari sektor yang masih berada di sekitar bottom atau mungkin ada juga suatu emiten yang masih di sekirar bottom meski sektornya sudah terbang. ingat ya dari rumus dy, kita bisa mendapatkan dy tinggi kalau harga sahamnya rendah.
bagi yang sudah lama berkecimpung di bursa saham tentu sudah mengenal apa yang disebut dengan rotasi sektor. sektor dalam bursa saham digambarkan seperti gerbong-gerbong kereta yang sangat panjang. ketika gerbong pertama sudah mencapai puncak, gerbong terakhir masih di sekitar bottom. adanya rotasi sektor sudah menjadi pengetahuan umum, bagi newbie bisa membandingkan apa yang saya tulis mengenai rotasi sektor ini dengan yang ditulis orang lain https://bit.ly/3mp0jzl
kenyataannya memang ada beberapa sektor yang masih berada di sekitar bottom. kita bisa mencarinya dengan beberapa cara misalnya dengan screening emiten yang pbv atau price per book value-nya di bawah 1 kemudian kita lihat dps (dividend per share) dari beberapa tahun yang lalu. bisa juga dicari dengan screening top loser 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun terakhir kemudian kita lihat dps-nya dari beberapa tahun sebelumnya tidak hanya yang tahun terakhir saja. dari situ kita harus analisa fundamentalnya dan kita pastikan fundamentalnya baik. kita juga perlu pastikan penurunan harga bukan disebabkan psp (pemegang saham pengendali) menjual sahamnya ke retail sehingga kepemilikannya jatuh di bawah 50%. kalau ini terjadi biasanya ada hal-hal yang tidak baik sedang terjadi dan emiten seperti ini tidak layak dikoleksi. selain itu bisa juga dicari dari daftar emiten high dy yang pernah saya share satu tahun lalu atau lebih. dari situ kita akan menemukan emiten sektor properti atau konstruksi. sebagai contoh, saat puncak siklus dps totl pernah mencapai rp 50,- sementara dps nrca pernah mencapai rp 40,- bandingkan dengan harga saham $totl yang 322 dan nrca 296. masih di sekitar bottom. dari screening top loser mungkin akan menemukan saham-saham seperti indf, $ptba, $unvr dll.
biasanya selalu ada emiten atau sektor yang masih di bottom atau sekitar bottom sehingga kita tidak perlu mengejar-ngejar yang sudah terbang. bagi yang nabung saham dengan cara nyicil setiap bulan sebenarnya justru cocok membeli emiten yang harga sahamnya sideways atau downtrend berbulan-bulan (tapi eps tidak turun) karena itu kesempatan besar untuk melakukan akumulasi.
2️⃣ mencari emiten yang eps-nya melonjak
=======================================
meski harga sudah naik adakalanya eps atau earning per share-nya melonjak drastis jauh melampaui persentasi kenaikan harga sehingga tetap layak beli. eps bisa melonjak drastis karena beberapa hal: harga produk yang melonjak drastis, adanya plant baru yang mulai berproduksi, efisiensi yang luar biasa, produk baru yang disambut antusias atau adanya kebijakan pemerintah yang menetapkan harga energi lebih rendah. ingat rumus dy di atas, kalau eps melonjak, kemungkinan dps juga naik srhingga dy menjadi lebih tinggi. tentu yang dimaksud eps di sini eps yang berasal dari laba operasional yang sifatnya rutin dan kontinyu bukan eps yang berasal dari jual aset yang hanya sekali saja. dalam pengalaman saya, saya pernah tetap membeli arna sehingga average price saya melonjak cukup besar menjadi rp 405,- karena saya yakin eps arna akan naik drastis sebagai akibat kebijakan pemerintah menetapkan harga gas maupun adanya plant baru yang mulai beroperasi.
contoh emiten lain yang eps-nya diperkirakan melonjak drastis sehingga dy-nya akan naik dari di bawah 4,5% menjadi akan mencapai di atas 5,5% pernah saya tulis di postingan terdahulu https://stockbit.com/post/7197891 dalam postingan tersebut berisi $itmg, merk, & ptba (urut abjad). perlu diingat, itu saya tulis berdasarkan harga dan kondisi tanggal 17 september 2021.
screening emiten yang eps-nya akan melonjak drastis bisa mudah dilakukan bila menyangkut emiten komoditas. kita bisa memantau harga komoditas di sini https://bit.ly/2wvwevg.
tapi bila menyangkut faktor lain tentu lebih sulit harus lihat di public expose-nya atau di berita yang kredibel kapan plant baru akan mulai beroperasi atau produk baru mulai diluncurkan.
3️⃣ tetap membeli yg sudah naik dengan dana dari dividen yang sudah diterima
===============================================
strategi ketiga adalah kita tetap membeli emiten yang sudah naik harganya yang telah ada di dalam portofolio kita tetapi menggunakan uang dingin dari dividen yang telah kita terima bukan dengan menggunakan uang dingin baru dari luar. hal ini dilakukan apabila kita harus meningkatkan jumlah lot dari emiten yang telah kita miliki karena prospeknya sangat bagus dalam artian eps-nya diyakani akan meningkat banyak. ini memang berarti meningkatkan average price kita. meski menggunakan dividen kita tetap harus berhati-hati dengan terjadinya peningkatan average price. ingat rumus dy di atas. harga adalah pembagi yang bisa menyebabkan dy mengecil.
tentu keputusan apakah kita akan menggunakan dividen untuk menambah kepemilikan dengan akibat meningkatnya average price kita atau membeli emiten lain yang belum kita miliki perlu dipertimbangkan secara masak. seberapa menarikkah emiten lain itu dan seberapa menarikkah emiten yang telah kita miliki sehingga kita putuskan untuk menambah jumlah lot dengan resiko dy-nya terpangkas karena average price naik terlalu besar. idealnya memang peningkatan eps harus lebih kencang dari peningkatan average price. perlu juga dipertimbangkan apakah peningkatan eps itu sifatnya musiman (siklis) atau permanen.
4️⃣ tetap membeli tapi tidak hold forever
=======================================
di dalam situasi tertentu mungkin harga-harga saham sudah naik jauh di atas bottom dan sementara itu emiten pilihan yang masih di sekitar bottom telah kita miliki dengan jumlah lot yang cukup dengan kondisi floating profit. adanya uang dingin baru dari luar menuntut kita untuk smart dalam penempatannya. strategi keempat ini mungkin layak dipertimbangkan. kita tetap membeli emiten yang sudah cukup tinggi tetapi tidak hold forever. ini harus dilakukan dengan akun lain agar harganya tidak dirata-rata dengan tujuan apabila mencapai floating profit tertentu perlu dijual sebagian atau seluruhnya. semen-tara yang di akun lain tidak dijual.
strategi ini tentu tetap memperhatikan dy saat ini harus cukup memadai dan perlu ruang cukup agar gain bisa tumbuh yaitu ada diskon yang cukup besar di bawah harga ath (all time high). misalnya, ini hanya misalnya bila saat ini ada uang dingin baru dan seandainya tidak ada emiten lain yang perlu diprioritaakan, saya masih berani beli bjtm. tapi harus lewat akun baru karena saya sudah punya bjtm dengan average price sahamnya sekitar 599 di akun yang satu dan 496 di akun saya satunya lagi. demikian juga dengan itmg di harga saat ini, kalau saya beli harus lewat akun lain dan sangat mungkin tidak hold forever.
itulah beberapa strategi yang bisa kita jalankan. mana yang akan diterapkan tergantung kondisi kita masing-masing yang tentu berbeda-beda termasuk adanya perbedaan komposisi portofolio kita. dan perbedaan lain seperti pola income kita dari luar bursa, usia, dan kondisi yang lain.
pada intinya yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa kita harus sangat berhati-hati bila akan menambah lot yang berakibat pada peningkatan average price. akan lebih baik bila memperhatikan sektor atau emiten yang masih di sekitar bottom dan tidak ikut-ikutan beli yang sudah terbang terlalu tinggi di ath atau sekitar ath. selain itu tampak bahwa dy tinggi mudah ditemukan bila harga jatuh tanpa perubahan eps. ingat harga adalah faktor pembagi dalam rumus dy. mencari yang eps melonjak lebih sulit dari pada mencari yang harga jatuh tapi eps tidak berubah. kecuali emiten yang terkait komoditi. kalau harga komoditi atau produknya naik eps akan naik
sebelum saya tutup, ijinkan saya untuk sekedar sharing pengalaman dengan stra-tegi di atas. saya pernah tertarik dengan cass di harga 220-an karena saya lihat di sb beberapa tahun lalu dps pernah mencapai 20-an. pertimbangan saya kalau bisnis cass pulih dy saya bisa 10%. karena tahun ini belum pulih, sudah saya lepas dengan capital gain sekitar 80%. kalau pege lain lagi. pengalaman saya dengan pege sudah saya share beberapa waktu lalu https://stockbit.com/post/7359864 saya sudah nyaman dengan kiat saya, kiat jhp, dan gaya investasi saya. saya merasa sudah berada di jalur yang benar. mengalami floating profit multi bagger di beberapa emiten yang saya beli sudah biasa. dengan kiat saya, kiat jhp, saya tidak takut saat harga jatuh bahkan berani beli saat harga jatuh serta tidak ikut-ikutan beli saat harga sudah terbang. kiat jhp telah membantu saya mengendalikan diri dalam berinvestasi di pasar saham.
happy weekend. happy investing. gunakan hari libur untuk belajar sampai paham.
disclaimer alway on.
==================
dyor. do your own research. jangan ikut-ikutan. pahami terlebih dulu bila ingin membeli karena uang anda tetap tanggung jawab anda sendiri. saya menulis hanya untuk yang mencari passive income dari dividen tanpa berpikir menjual sahamnya. tulisan saya tidak cocok untuk trading for living kecuali aset bersih anda minimal rp 4,3m.
💠 tulisan saya yang lain.
ngopi santai 20. dapat dy antm 9% dan lonjakan kapital 50% sehari https://stockbit.com/post/7320483
saya perlu ingatkan siapa yang cocok dan tidak cocok dengan tulisan saya:
memang tidak semua tipe investor cocok dengan kiat saya, untuk itu perlu saya sampaikan siapa saja yang cocok. yang jelas syarat utama adalah menggunakan uang dingin sedingin-dinginnya, ini syarat mutlak. uang dingin adalah uang yang tidak akan digunakan utk keperluan lain paling tidak 3 tahun mendatang. semakin dingin semakin semakin baik. tidak boleh menggunakan utang. tidak boleh mengelola dana pihak lain. harus dana sendiri. orang yg tidak menggunakan uang dingin tidak akan memiliki kesabaran.
orang yang cocok
=================
➡ orang sibuk yang punya penghasilan memadai di luar bursa saham
➡minimal bisa menyisihkan uang dingin 100 ribu rupiah per bulan
➡siswa atau mahasiswa yang masih ditanggung penuh orang tua.
➡pensiun dini atau pengangguran tetapi memiliki aset bersih minimal rp 4,3m
orang yang tidak cocok
======================
➡pengangguran dengan aset kecil (trading for living)
➡orang yang setelah beli saham inginnya harganya langsung terbang tanpa floating loss tanpa sideways
➡orang yang terlalu bernafsu ingin cepat kaya