sumber : wandi wahyudi @ilmuwan saham
sebaiknya om pelajari banyak indikator, lalu temukan racikan kombinasi indikator2 sampai dapet winning rate yang memuaskan. setelah itu baru om bikin screenernya.
alur logikanya seperti itu om. karena gak ada indikator/screener yg sempurna, gak semua orang bisa pake screener yg sama. indikator/screener adalah alat bantu, keputusan buy/sell/hold itu balik lagi ke skill analisa masing2, ini yang sangat perlu dilatih.
kalo saran saya:
- cari timeframe yg cocok dgn om, misal 15 minutes (intraday trade), 1 day (daytrade), 1 week (swing).
- pilih 1 indikator utk jadi tools utama, misal vwap.
- cari 1-2 indikator lain sbg pelengkap dari tools utama tadi, misal moving average, bandar movement/foreign flow, macd dll.
- temukan kombinasi yang pas dari tools utama dan pelengkap. proses ini pastinya akan berlangsung beberapa bulan – tahun, sebagai proses belajar.
- bikin watch list (daftar) emiten yang masuk selera om, misalnya 40-50 emiten. lakukan uji terus emiten2 ini dgn kombinasi indikator yg om pilih.
- tahap terakhir baru bikin screener yang efektif buat om π