sepanjang yg kamu bisa baca dude. intinya adalah kamu paham kenapa company kamu masih punya story growth yg bagus untuk fast growth, aset yg seksi untuk asset play ataupun story turnaround yg terkonfirmasi seperti efisiensi biaya dan peningkatan penjualan.
kamu hrs paham bisnis dari emiten yg kamu beli dan bukan cuma liat dari ratio2 saja tanpa kamu paham perusahaan yg kamu beli.
untuk turnaround ada 2 parameter besar yg harus terpenuhi:
- efisiensi biaya karena dari perusahaan jelek ke bagus harus lakukan hal ini. klo efisiensi biaya bersifat permanen dan bukan one time moment maka ini hal yg dicari. jadi harus paham kenapa biaya bisa turun. apakah efisiensi yg dilakukan atau memang cuma karena bahan baku turun yg sesekali aja
- masih memiliki ruang growth yg baik untuk penjualan dan laba.
walaupun secara logika makin banyak penjualan harusnya makin banyak laba. tapi ada perusahaan yg makin banyak jualan malah makin rugi.
jika kamu liat perusahaan wah laba bisa naik 30% tahun lalu. maka pertanyaannya, apakah bisa naik terus 30% ampe 10 tahun kedepan? klo kamu jawab bisa maka alasannya apa?
jika kamu ga paham maka kamu akan beranggapan emiten coal laba akan naik terus 100% tiap tahun kaya tahun ini. padahal harga komoditas akan ada titik tertinggi yg bisa dicapai.
jika kamu cuma liat angka didalam lk tanpa bisa mengerti story dibalik angka itu maka kamu akan sulit punya keyakinan(conviction) didalam analisa kamu.
memahami 1 bisnis perusahaan tidaklah mudah apalagi untuk investor yg baru masuk.
kenapa investor ritel kecil kaya saya sebaiknya batasin jumlah saham didalam porto agar bisa konsisten mengikuti perkembangan kinerja emiten dari lk, mengikuti pemaparan management didalam pubex/corporate update dan memahami faktor2 apa saja yg berkaitan ama kinerja emiten kita.